KOMODIFIKASI DESA MENJADI “KAMPUNG INGGRIS” (Studi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare Kabupaten Kediri)

Komodifikasi merupakan suatu bentukan yang muncul akibat kemunculan kapitalisme yang masuk ke segala bidang kehidupan. Komodifikasi diartikan sebagai transformasi nilai guna barang yang dahulunya bersih dari sentuhan perdagangan berubah menjadi hubungan yang bersifat komersil. Komodifikasi desa yang dimaksud adalah berubahnya ruang sosial menjadi ruang materiil. Komodifikasi desa mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitarnya, seperti perubahan pada kondisi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Deskriptif kualitatif merupakan motode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas. Metode kualitatif deskriptif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian ini sebanyak sepuluh orang. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pusposive, yakni informan dipilih berdasarkan ciri-ciri atau karakter yang telah ditentukan sejak awal sebelum turun ke lapangan. Teknik analisa data yang digunakan yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori Karl Marx dengan konsep komodifikasi. Proses yang dikaitkan dengan kapitalis untuk menghasilkan suatu materi berupa nilai tukar. Komodifikasi Desa menjadi Kampung Inggris digunakan sebagai alat dari para aktor kapitalis untuk meraih keuntungan dengan memanfaatkan ruang sosial menjadi ruang materiil atau sebagai alat produksi jual beli. Hasil dari penelitian ini adalah proses komodifikasi Desa menjadi “Kampung Inggris” antara lain fase pertama, Desa Tulungrejo sebagai ruang sosial, fase kedua, berdirinya sebuah lembaga kursus, fase ketiga, lembaga kursus Basic English Course (BEC) memunculkan lembaga kursus baru di Desa Tulungrejo dan Fase Keempat, Desa Tulungrejo dikenal sebagai Kampung Inggris. Lalu kemudian bentuk-bentuk dari komodifikasi Desa Tulungrejo menjadi “Kampung Inggris” antara lain rumah tinggal yang dijadikan tampat kursus, tumah tinggal yang dijadikan homestay, dan rumah tinggal yang dijadikan usaha warung makan. Bentuk komodifikasi yang terjadi di Desa Tulungrejo atau Kampung Inggris juga merambah sampai lembaga-lembaga kursus yang ada di Kampung Inggris. Dimana bentuk komodifikasi yang terjadi pada lembaga kursus tersebut adalah adanya bentuk komersialisasi yang dilakukan lembaga kursus. Seperti biaya kursus yang semakin mahal dan timbulnya orientasi pada uang. Kebaradaan Kampung Inggris di Desa Tulungrejo telah mambawa perubahan baik secara fisik maupun sosial